Rabu, 11 Januari 2017

Amirullah Tewas Dianiaya, Ada 25 Orang Pengawas di STIP

Galang Aji Putro – detikNews
Amirullah Tewas Dianiaya, Ada 25 Orang Pengawas di STIP5 tersangka pelaku penganiayaan Amirullah Adityas Putra dan taruna STIP lainnya (Nugroho Tri Laksono/detikcom)


Jakarta – Pihak internal masih menyelidiki kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan tewasnya taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Amirullah Adityas Putra. Para taruna di STIP diawasi sekitar 25 orang.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Wahju Satrio Utomo mengatakan pengawasan di STIP dilakukan 13 orang, yang terdiri dari 13 orang internal serta 12 orang dari TNI dan Polri.
“BPSDM membawahi 26 sekolah tinggi di seluruh Indonesia, itu darat, laut, udara, dan kereta api. Taruna kita ada 6 ribu lebih. Kita mengupayakan hubungan baik antara senior dan junior melalui berbagai acara agar mereka membaur,” ujar Utomo dalam jumpa pers di kampus STIP, Jl Marunda Makmur, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).
Kasus dugaan penganiayaan ini terungkap dari ditemukannya Amirullah dalam kondisi pingsan di kamar 205. Taruna STIP tingkat I angkatan tahun 2016 Jurusan Nautika itu dinyatakan meninggal dunia setelah diperiksa tim dokter.
Ada sejumlah taruna senior yang diduga menganiaya Amirullah. Kapolres Jakarta Utara Kombes Awal Chairuddin secara terpisah menyebut ada 5 taruna tingkat I yang diduga menjadi korban penganiayaan.
“Beberapa taruna yang diduga telah melakukan kekerasan sudah dipanggil kepolisian, ada 4 orang. Polisi juga memanggil sekitar 5 orang saksi yang diduga mengetahui kejadian tersebut,” imbuhnya.
Utomo memastikan sanksi tegas bagi para taruna yang melakukan pelanggaran, termasuk melakukan perploncoan dengan pemukulan. Saat para taruna mendaftar, terdapat surat pernyataan mengenai sanksi atas pelanggaran.
“Pada awal mendaftar, taruna sudah buat pernyataan. Kalau ada pemukulan, maka akan dipecat,” tambahnya.
Terjadinya penganiayaan terhadap Amirullah, sambung Utomo, sangat mengejutkan. Sebab, kasus penganiayaan di area kampus terakhir kali terjadi pada 2008.
“Kalau dikatakan sering, di sini tidak. Tahun 2008 terjadi dan pelakunya sudah dihukum, kalau tidak salah, kena 4 tahun, 2014 juga terjadi tapi bukan di area kampus, pelaku kami pecat,” tegas dia.
Kepada keluarga Amirullah, Utomo menyampaikan belasungkawa. Pihak BPSDM dan STIP akan memberikan santunan untuk keluarga.
“Kita dan keluarga besar STIP turut berdukacita. Kita akan urus semua, kita juga akan memberi bantuan santunan,” sebutnya.
(fdn/fjp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar